Selasa, 13 Desember 2011

Internet For Retail Business Making Money On The Web

 

Melihat perkembangan tekonologi dan sistem informasi pada saat ini yang sangat pesat, yang diiringi dengan majunya teknologi informasi, membuat dunia bisnis mengikuti perkembangannya dengan ditandai oleh munculnya usaha retail dalam melalui internet yang biasanya disebut sebagai e-retail. Karenanya, banyak perusahaan yang berlomba-lomba buat mencari berbagai macam informasi yang selengkap mungkin, dan mampu mendukung kegiatan usaha mereka, supaya dapat memberikan layanan yang terbaik bagi konsumen melalui situs web secara online.

Sebenarnya yang dimaksud dengan E-retail itu sendiri adalah penggunaan teknologi seperti komputer dan internet untuk menjual berbagai macam produk dan layanan secara online kepada dunia. Karena dengan melakukan bisnis secara online, perusahaan dapat menjangkau pelanggan secara lebih luas atau global. Dengan memperluas jangkauan, jumlah pelanggan akan semakin bertambah, dan otomatis juga akan meningkatkan banyak keuntungan bagi para pelaku bisnis.

Perkembangan E-Retail Secara Global

Perdagangan e-retail pada tahun 1998 belumbegitu dikenal oleh masyarakat secara global. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu e-retail mulai mengalami banyak perkembangan.
  • Datamonitor tahun pada 1998 hingga 2001 mengalami kenaikan dari 37.0 (₤ million) menjadi 490.0 (₤ million) dan pada tahun 2003 menjadi 1207.0 (₤ million).
  • Optimedia pada tahun 1998 hingga 2001 dari 400.0 (₤ million) mengalami kenaikan menjadi 4700.0 (₤ million) dan pada tahun 2003 menjadi 7200.0 (₤ million).
  • Forrester pada tahun 1998 dan 2001 belum diketahui secara jelas jumlah penghasilannya, tetapi pada tahun 2003 diketahui sebesar 3000.0 (₤ million).
  • Jupiter pada tahun 1998 hingga 2001 mengalami kenaikan dari 101,0 (₤ million) menjadi 730.0 (₤ million) dan pada tahun 2003 menjadi 2580.0 (₤ million).
Walau pun demikian pada masa mendatang jumlah ini akan terus mengalami peningkatan. Sehingga tidak salah jika dikatakan trend di masa mendatang adalah non-store retailing melalui internet yang dikenal dengan e-retailing, e-tailing atau e-Commerce B2C. Yang mana bila dilihat dari analisanya berarti perkembangan teknologi informasi ini perkembangan sangat pesat.
Proyeksi pertumbuhan pasar di Inggris dalam kurun waktu 6 tahun yaitu dari tahun 1999 hingga tahun 2005 mengalami kenaikan yang cukup besar. Hal ini terbukti pahwa perdagangan retail melaui internet atau yang sering disebut sebagai e-retailing semakin marak digunakan oleh berbagai macam sektor.

Kategori yang menjual computer software, music and video, buku, peralatan elektronik, pakaian, produk kecantikan, mengalami pertumbuhan yang pesat dalam perdagangan via internet atau e-retail.
Dengan adanya e-retail ini keuntungan yang diraup pun besar karena memiliki pangsa pasar yang luas dan jaringan informasi yang cepat, sehingga dapat mengikuti perkembangan dan keinginan konsumen.

Hambatan atau Kendala E-Retail

Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Ingris sendiri, ada 5 hambatan utama yang menghambat E-retail itu sendiri, diantaranya :
  • Barang yang ingin dibeli oleh konsumen teryata tidak tersedia.
  • Produk tidak disampaikan atau terkirim dalam waktu yang dijanjikan.
  • Membayar biaya ongkos kirim yang terlalu mahal untuk pengiriman produk.
  • Masalah koneksi atau jaringan.
  • Tidak menerima laporan konfirmasi atau status pada pembelian.
Kelebihan dari e-retail

Beberapa keuntungan yang dapat kita peroleh dengan adanya E-Retailing adalah :
a. Merupakan cara penjualan produk yang efektif dan cepat.
b. Aman secara fisik.
c. Perluasan pasar.
d. Memperpendek jarak.

Dalam pemanfaatan teknologi seperti komputer, pad, HP, dan juga jaringan dapat dimanfaatkan untuk mendukung pekerjaan dalam e-retailing, sehingga dapat membantu meningkatkan penghasilan. E-retail berpengaruh terhadap pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yaitu sebagai alat pendukung dalam menjalankan bisnis e-retail sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan perdagangan. Kemajuan teknologi komputer dan komunikasi akan mempercepat pertumbuhan e-retailing. Dimana sistem perdagangan yang biasanya memerlukan sistem dan jalur perdaagangan yang panjang dapat ditempuh secara singkat melalui e-retail yang lebih cepat dan efisien. Dengan e-retail dapat memperluas jangkauan pasarnya, sebab dengan internet semua orang dapat mengakses website retail tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu.





Minggu, 30 Oktober 2011

Strategi dalam menentukan Harga

Dalam menulis blog ini saya ingin menjabarkan cara atau staregi untuk menentukan harga. Semoga bermanfaat dan dapat dipraktekan dalam dunia usaha.

A. Penetapan harga yang berpedoman pada biaya
Cara yang ditempuh yaitu dengan menambah prosentase laba dan biaya
Misalnya : Harga Beli = Rp. 1000
Laba 10% = Rp. 100
Biaya = Rp. 25 +
Harga jual = Rp. 1125

B. Penetapan harga cost (cost plus pricing)
Penetapan harga cost plus merupakan praktek dimana harga penjualan suatu
produk ditetapkan dengan jalan menambahkan prosentase tertentu yang
ditetapkan sebelumnya atas biaya produk tersebut.
Harga jual = Harga pokok + biaya + laba

C. Penetapan harga yang berpedoman pada persaingan
Terdapat beberapa alternatif dalam menghadapi pesaing yaitu dengan
menetapkan harga : di atas harga pesaing, sama dengan harga pesaing atau
di bawah harga pesaing

1.Harga di atas harga pesaing dimungkinkan bila :
a. Kelengkapan barang lebih baik, barang-barang lebih eksklusif dan
mode lebih maju (fashionable)
b. Pelayanan lebih baik seperti pengembalian barang secara gratis,
reparasi gratis, dan jaminan barnag rusak bisa dikembalikan
c. Memberikan kenyamanan yang lebih baik kepada konsumen
d. Toko telah memiliki reputasi yang lebih baik.

2. Harga sama dengan pesaing
Cara yang paling umum dilakukan oleh para pengecer adalah
menetapkan harga barang yang sesuai dengan harga pasar. Barangbarang
yang ditetapkan harganya dengan cara ini umumnya barangbarang
sehari-hari yang biasanya sudah dihafal oleh konsumen. Strategi
untuk memenangkan persaingan dalam kondisi seperti ini adalah
bersaing dalam pelayanan.

3. Harga di bawah harga pesaing
Dalam melakukan strategi dengan menetapkan harga di bawah harga
pesaing, kita harus menyelesaikan penyesuaian dengan menurunkan
biaya operasional, pembatasan jenis-jenis barang, penyediaan sarana fisik
yang lebih sederhana dan lebih sedikit pelayanan –pelayanan pribadi. Hal
ini harus dilakukan untuk mempertahankan laba yang ingin dicapati atau
dipertahankan.



D. Penetapan harga yang berorientasi pada permintaan
Cara yang ditempuh adalah dengan diskriminasi harga. Sasaran dari
diskriminasi harga ini adalah para pelanggan khusus yang memerlukan
perlakuan khusus. Disamping itu dapat juga diberikan dalam kaitannya
dengan :
a. Kualitas atau bentuk produk tertentu
b. Waktu tertentu
c. Volume penjualan tertentu

E. Harga psikologikal
Harga psikologikal yaitu harga yang diharapkan dapat memberikan efek
psikologis pada konsumen. Taktik yang biasa digunakan adalah sebagai
berikut :
a. Membuat harga ganjil, misalnya Rp. 9990, Rp. 4990
Angka 9 akan memberikan efek lebih murah dari angka sepuluh, angka 4
berkesan lebih murah dari angka 5 meskipun perbedaan harga
sebenarnya Rp. 10 yang relatif tidak begitu berarti
b. Beberapa barang yang digabung jadi satu dan diberi harga yang lebih
murah daripada bila dijual terpisah. Dengan sedikit kerugian bisa menjual
barang lebih banyak
c. Kadang-kadang konsumen mengasumsikan barang mahal adalah barang
bermutu. Dengan menggunakan strategi harga yang tepat, harga barang
yang lebih tinggi disuatu tempat bisa menjual lebih banyak barang
ditempat lain yang harganya lebih murah padahal barangnya sama.

F. Harga Promosi
a. Leader Pricing (harga dijual di bawah harga pasar)
Leader pricing adalah strategi penetapan harga dengan menjual harga
dengan keuntungan yang sangat tipis, sehingga harga di bawah harga
pasar. Tujuan leader pricing adalah sebagai harga penuntun, agar
konsumen dapat membeli barang lain yang lebih banyak.
b. Loss Leader Pricing (harga di bawah harga pokok)
Strategi ini dilakukan dengan menjual barang di bawah harga pokok
(modal), dengan harapan agar memberikan kesan kepada konsumen
bahwa barang yang dijual ditoko rata-rata harganya murah.
c. Bait pricing (harga umpan yang diturunkan dengan tajam)
Dengan menggunakan strategi ini, barang dijual dengan harga yang
dibanting secara tajam, misalnya barang diturunkan sampai dengan 40%-
50% dari harga semula. Hal ini dimaksudkan untuk meramaikan toko
sekaligus cuci gudang.
d. Special Event Pricing (harga khusus pada waktu-waktu tertentu)
Strategi harga khusus dalam rangka menghadapi hari-hari besar tertentu
dan peristiwa-peristiwa yang penting, seperti : tahun ajaran baru, Natal
dan Tahun Baru, Lebaran dan sebagainya. Tujuannya adalah agar
masyarakat mendapat keringanan dalam merayakan atau mengikuti
harga besar atau peristiwa penting.
e. Diskon Psikologikal
Diskon psikologikal adalah sebuah strategi penetapan harga promosi
dimana penjual menaikkan harganya terlebih dahulu dan kemudian
produk yang bersangkutan ditawarkan dengan harga jauh lebih murah.
Contoh :
Harga sebelumnya Rp. 10.000,00 (padahal Rp. 6000,00)
Harga sekarang Rp. 6.000,00 (harga sebenarnya).

The end

Sabtu, 01 Oktober 2011

 
IT vs IS
Who Wins?



Saat ini jaman uda makin modern dan berkembang makin maju dan pesat. Dan Seperti yang telah kita ketahui juga, jaman modern  ini telah membuat kita menjadi  sangat bergantung suatu informasi. Dimana dengan adanya informasi, kita dapat mengetahui banyak hal yang terjadi di daerah kita sendiri maupun di seluruh dunia, sehingga dapat membantu kehidupan kita nantinya. Oleh karena itu suatu informasi pastilah memerlukan teknologi untuk penyampaiannya. Dimana teknologi untuk menyampaikan informasi itu disebut dengan teknologi informasi.

          Kalo jaman dulu, yang namanya informasi cara penyampaian nya pasti lah lewat surat, atau informasi itu datang dari mulut-mulut orang secara langsung dan terus menyebar luas. Tentunya hal ini perlu waktu yang lama. Bahkan cepat menjadi basi karna cara penyampaiannya yang relatif lama. Keadaan dan ide-ide yang terus bermunculan dimana-mana menuntut zaman harus berbuat segala sesuatu dikerjakan dengan cepat.Tetapi karena sekarang uda ga lagi jadul, alias modern, ada banyak sekali teknologi yang muncul untuk menyampaikan informasi-informasi. Contohnya saja televisi, pesawat telepon, HP, Komputer, laptop, radio, dan banyak lainnya. Itu hanya perangkat kerasnya saja ato yang saat ini banyak disebut sebagai hardware. Masi ada perangkat lunak atau software dalam teknologi informasi itu sendiri.

          Tapi inget nih... yang namanya informasi itu butuh yang namanya sistem. Untuk mengirim surat aja nih, perlu yang nama e suatu sistem, agar semuanya teratur dan terorganisir secara tepat dan baik. Seseorang menulis surat lebih dulu, lalu mengirimkan ke kantor pos, kemudian oleh kantor pos baru dipilah-pilah sesuai dengan tujuan-tujuan surat yang ada, baru mengirim kan nya ke daerah yang dituju oleh si penulis surat.. hal ini adalah suatu rantai sistem.

Demikian pula dengan sistem informasi saat ini, informasi itu dapat diketik atau bisa dikenal dengan istilah menginput data informasi, dengan menggunakan perangkat keras atau hardware, baru akhirnya menghasilkan output, misalnya melalui printer untuk mencetak informasi atau data informasi tersebut, misal berupa laporan. Ini sistem yang cukup sederhana. Berbeda lagi dengan sistem yang besar.


Oleh karena itu IT vs IS tidak ada yang menang.. why?? Ya karena IT memerlukan suatu sistem untuk menjalankannya.. yang dimaksud sistem ini adalah sesuatu yang dibuat atau dirancang agar yang namanya informasi itu dapat disusun sesuai dengan tujuannya dan dapat disalurkan melalui teknologi-teknologi yang mendukung sistem tersebut. Dan sistem informasi itu mengendalikan berbagai macam informasi untuk disampaikan pada pengguna. Jadi sebenarnya sistem informasi itu adalah proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk kepentingan tertentu SEHINGGA, IT dan IS adalah suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahin ataupun berdiri sendiri.. tanpa sistem informasi, teknologi tidak dapat berjalan. Demikian sebaliknya, sistem informasi tanpa media dan perangkat yang membentuknya, tidak akan berjalan juga.. So, IT VS IS ga ada yang menang...


Selasa, 21 Juni 2011

Merger & Akuisisi


          Adanya globalisasi dan persaingan bebas menuntut setiap perusahaan untuk selalu mengembangkan strateginya agar dapat bertahan hidup, berkembang dan berdaya saing. Strategi bersaing yang berusaha mengembangkan (membesarkan) perusahaan sesuai dengan ukuran besaran yang disepakati untuk mencapai tujuan jangka panjang perusahaan disebut strategi pertumbuhan.Strategi ini dapat dilaksanakan melalui pertumbuhan internal atau merger dan akuisisi

       Pengertian Merger dan Akuisisi, Merger adalah penggabungan dua perusahaan menjadi satu, dimana perusahaan yang me-merger mengambil/membeli semua assets dan liabilities perusahaan yang di-merger dengan begitu perusahaan yang me-merger memiliki paling tidak 50% saham dan perusahaan yang di-merger berhenti beroperasi dan pemegang sahamnya menerima sejumlah uang tunai atau saham di perusahaan yang baru (Brealey, Myers, & Marcus, 1999, p.598). Definisi merger yang lain yaitu sebagai penyerapan dari suatu perusahaan oleh perusahaan yang lain. Dalam hal ini perusahaan yang membeli akan melanjutkan nama dan identitasnya. Perusahaan pembeli juga akan mengambil baik aset maupun kewajiban perusahaan yang dibeli. Setelah merger, perusahaan yang dibeli akan kehilangan/berhenti beroperasi
Akuisisi adalah pengambil-alihan (takeover) sebuah perusahaan dengan membeli saham atau aset perusahaan tersebut, perusahaan yang dibeli tetap ada.

          Pertumbuhan internal dilakukan dengan cara memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada, misalnya dengan cara menambahkan kapasitas pabrik, menambah produk atau mencari pasar baru. Sementara merger dilakukan dengan menggabungkan dua atau lebih perusahaan dimana salah satu nama perusahaan yang bergabung tetap digunakan sedangkan yang lain dihilangkan dan akuisisi dilakukan dengan pembelian seluruh atau sebagian kepemilikan suatu perusahaan.

          Di Indonesia aktivitas merger dan akuisisi mulai marak dilakukan seiring dengan majunya pasar modal di Indonesia. Beberapa contoh perusahaan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang melakukan merger dan akuisisi diantaranya adalah PT Semen Gresik yang mengakuisisi PT Semen Padang, PT Gudang Garam merger dengan PT Surya Pamenang dan PT Nutricia yang mengakuisisi PT Sari Husada.

          Alasan perusahaan lebih tertarik memilih merger dan akuisisi sebagai strateginya daripada pertumbuhan internal adalah karena merger dan akuisisi dianggap jalan cepat untuk mewujudkan tujuan perusahaan dimana perusahaan tidak perlu memulai dari awal suatu bisnis baru. Merger dan akuisisi juga dianggap dapat menciptakan sinergi, yaitu nilai keseluruhan perusahaaan setelah merger dan akuisisi yang lebih besar daripada penjumlahan nilai masing-masing perusahaan sebelum merger dan akuisisi. Selain itu merger dan akuisisi dapat memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan antara lain peningkatan kemampuan dalam pemasaran, riset, skill manajerial, transfer teknologi, dan efisiensi berupa penurunan biaya produksi.




Selasa, 26 April 2011

What IS WorKinG CapiTaL???



Setiap perusahaan dalam menjalankan aktivitas atau operasinya sehari-hari selalu butuh yang namanya modal kerja atau biasa disebut working capital. Modal kerja ini misalnya digunakan untuk membayar upah buruh, gaji pegawai, membeli bahan mentah, serta  pengeluaran-pengeluaran lainnya yang digunakan untuk membiayai aktivitas ato kegiatan perusahaan.

Modal kerja meliputi seluruh aktiva lancar atau aktiva lancar dikurangi hutang lancar.
Beberapa contoh manajemen modal kerja yaitu  manajemen kas, manajemen piutang, dan manajemen persediaan.

Ada 3 konsep definisi modal kerja sebagai berikut :
  • Konsep kuantitatif
Konsep ini menunjukkan jumlah dana ( fund) yang tersedia untuk tujuan operasi jangka pendek. Konsep ini menganggap bahwa modal kerja adalah jumlah aktiva lancer ( gross working capital ).
  • Konsep kualitatif:
Menitik beratkan pada kualitas modal kerja menurut konsep ini modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhdap hutang lancar ( net working capital ). Sehingga menunjukan margin of protection ( tingkat keamanan bagi para kreditur jangka pendek )
  • Konsep fungsional:
Menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam menghasilkan laba dari usaha pokok perusahaan yaitu current income dan future income.

Dalam suatu perusahaan, juga pasti ada laporan keuangan. Diantaranya adalah laporan perubahan modal. Mengapa perlu laporan perubahan modal? Sebenarnya tujuan dibuatnya laporan perubahan modal kerja yaitu, untuk memberikan ringkasan transaksi keuangan yang terjadi selama satu periode dengan menunjukan sumber dan penggunaan modal kerja dalam periode tersebut. Laporan perubahan modal kerja akan memberikan gambaran tentang bagaimana bagian management mengelola perputaran atau sirkulasi modalnya.

Lalu darimana modal kerja atau working capital ini dapat diperoleh? Tentunya dari berbagai macam sumber. Sumber modal kerja bisa berasal dari hasil operasi perusahaan, kemudian dapat diperoleh dari keuntungan pernjualan surat-surat berharga (investasi jangka pendek), penjualan aktiva tidak lancar, serta penjualan saham dan obligasi.

Di dalam suatu perusahaan, selalu ada perubahan modal. Perubahan modal terjadi karena adanya aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. Penyebab perubahan modal sebagai berikut :
  • Adanya kenaikan sector modal baik yang berasal dari laba maupun adanya pengeluaran modal saham atau tambahan investasi dari pemilik perusahaan maka modal kerja akan bertambah
  • Ada pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar karena adanya penjualan aktiva tetap maupun melalui proses depresiasi,modal kerja kan bertambah
  • Ada penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk obligasi, hipotek, atau hutang jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar, maka modal kerja akan bertambah
  •  Karena kerugian yang diderita oleh perusahaan, baik kerugian normal maupun kerugian exidentil.maka akan mengurangi modal kerja
  • Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-tujuan tertentu dalam jangka panjang.maka akan mengurangi modal kerja
  • Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap maka akan mengurangi modal kerja
  • Pengambilan uang atau barang yang dilakukan oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan pribadi.

Modal kerja tentunya memiliki berbagai macam manfaat diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar.
  • Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya.
  • Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar dan memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan keuangan yang mungkin terjadi.
  • Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani konsumen
  • Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para langganannya.
  • Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan.
  • Laporan modal kerja akan sangat berguna bagi management untuk mengadakan pengawasan terhadap modal kerja

Sehingga dari uraian-uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, modal kerja adalah suatu harta yang dimiliki oleh suatu perusahaan, yang dipergunakan untuk menjalankan kegiatan usaha atau membiayai suatu kegiatan operasional perusahaan tanpa mengorbankan aktiva yang lain dengan tujuan memperoleh laba yang optimal.